Lensa69

Bencana Sex Bulan Madu

Bencana Sex Bulan Madu

Aswati usia 35 tahun profesi karyawati sebuah bank pemerintah. Istri seorang staff di pemda kota terbesar di daerah jawa timur. Wanita dari tiga bersaudara bersaudara ini terlihat cantik dan berhijab. Suaminya Saiful dengan usia 38 tahun adalah seorang staff di pemda yang punya kedudukan terjamin di jawa timur.

Keluarga muda mapan dalam ekonomi ini terlihat bahagia. Tapi kesibukkan masing2 membuat pasangan ini tak dapat menikmati bulan madu. Setelah cuti untuk melangsungkan pernikahan yang bisa terbilang mewah dan besar2an itu, mereka langsung disibukkan dengan kerjaan yang menumpuk selama ditinggal cuti.

8 bulan usia pernikahan mereka lalui bersama dengan lika liku yg berhasil mereka berdua lalui. Tidak adanya kesempatan untuk bulan madu setelah pernikahan bukan berarti mereka tidak pernah melakukan kegiatan seks. Kedua insan sebenarnya telah sering melakukan seks sejak pertama kali pacaran. Bedanya selama mereka pacaran mereka hanya sebatas petting dan oral, tidak sampai melakukan penetrasi.

Kegiatan seks mereka setelah menikah pun semakin hangat dan mesra walaupun belum di karuniai buah hati. Bahkan hampir setiap weekend atau setiap hari libur mereka habiskan untuk bercinta.

“Sayang,,, aku pulang nih” kata Saiful.

Saiful baru pulang dari kantornya dengan aura yang membahagiakan. Dia ingin memberikan istrinya dengan sebuah kejutan yang pasti akan membuat istrinya sangat gembira.

“Sayang, kamu dimana?” Tanyanya yang ternyata mendapati rumahnya seperti tak berpenghuni. Tiba2 terdengar “iyaa sayaaang, aku masih mandi ini. Tunggu bentar yah” suara sang istri dari kamar mandi. “Owh, iya deh sayang. Aku ganti baju dulu deh kalau gitu” kata Saiful. Beberapa saat kemudian mereka tampak bersantai sambil menonton televisi. Keduanya tampak sebagai keluarga yang harmonis dan romantis. Keinginan setiap orang yang telah berkeluarga dimana keharmonisan selalu terjaga.

“Sayang, aku punya kejutan buat kamu” kata Saiful.
“Kejutan apa? Paling bunga lagi kan” ucap Aswati

Yap, keluarga ini selalu memberikan kejutan disaat yang tidak pernah terpikirkan. Semua itu dilakukan oleh Saiful untuk menjaga keutuhan rasa cinta dan kasih sayang diantara mereka. Bahkan tak jarang Aswati sang istri yang berinisiatif memberikan sebuah kejutan untuk Saiful.

“Enggak lah, udah bosen aku kasi bunga terus. Ini lebih spesial dari bunga” kata Saiful.
“Apa sih? Bikin penasaran aja” kata Aswati.
“Bentar ya, kamu tutup mata dulu gak boleh ngintip. Aku mau ambil kejutannya” kata Saiful.
“Ih pake tutup mata segala. Emang apa sih?” Aswati pun semakin penasaran.
“Tutup mata dulu makanya sayang” kata Saiful yang diikuti sang istri yang menuruti perintah sang suami yang dicintainya.

Saat kembali dari mengambil kejutan yang ia janjikan kepada Aswati itu “udah sayang sekarang buka mata” kata Saiful.

“Mana kejutannya? Ih mulai bohong nih sekarang” Aswati melihat Saiful yang ada di depannya itu kembali tanpa membawa apapun.
“Ih kata siapa aku bohong. Bentar yah” kata Saiful sambil mengambil sesuatu dari saku celananya.
“Ini kejutannya” kata Saiful sambil menunjukkan sebuah voucher liburan.
“Kita liburan sayang? Yeeeeee” kata Aswati.
“Iya sayang, kita dapat liburan dari atasan aku sayang” kata Saiful.
“Wah liburan kemana nih sayang? Ke pulau yah? Yeeeeessss makasih sayang muuuuach” Aswati yang terlalu gembira itu tiba2 memberikan ciuman yang sangat indah untuk Saiful.
“Mmmmh nanti aja ciumnya sayang, nanti aku pengen hehehe” kata Saiful.
“Hehehe emang kamu gak mau?” Tanya Aswati sambil menggoda Saiful.

Saiful memberikan sebuah paket liburan yang ia dapatkan dari pemberian atasan Saiful atas kinerja Saiful yang terbilang sangat baik di kantornya hingga membuat atasan Saiful memberikan sejumlah penghargaan termasuk paket liburan kepada Saiful sebagai tanda kebanggaan atasannya terhadap Saiful. Itulah sebabnya liburan ini Saiful manfaatkan sebagai bulan madu yang urung ia laksanakan akibat padatnya jadwal pekerjaan mereka.

“Yaudah kalo gitu besok aku coba minta cuti ke bos buat akhir bulan ini sayang” kata Aswati.

Dirinya tak ingin mengecewakan Saiful yang sudah bersusah payah hingga mendapatkan sebuah hadiah dari atasan Saiful.

“Iya sayang, semoga kita jadi bulan madu akhir bulan ini yah” kata Saiful penuh harap.
“Sekarang sebagai tanda terima kasih aku ke kamu. Aku mau kamu diem gak boleh banyak gerak.” Kata Aswati.

Saiful menuruti kemauan istrinya itu dan tiba2 istrinya membuka celana pendeknya dan mengeluarkan kontolnya yang masih lemas itu dari sarangnya. “Ih belum bangun tititnya. Sini ak bangunin dulu” kata Aswati sambil mulai mengocok kontol Saiful.

“Aaaaaah enak sayang. Kamu pinter banget muasin suami” kata Saiful setelah kontolnya masuk ke mulut Aswati.

Aswati semakin lahap memasukan kontol Saiful. Bahkan tak banyak bicara Aswati langsung menarik turun celana pendek sekaligus celana dalam suaminya hingga terlepas. Saiful sendiri menikmati kebinalan sang istri yang sedang mengoral kontolnya. Bagaimana tidak, saat dirumah pun ia memakai jilbab bahkan saat mereka ngeseks pun Aswati tetap memakai jilbabnya. Aswati tahu dengan ia memakai jilbab Saiful akan menjadi buas saat diranjang.

Aswati

Dan seperti sekarang saat Aswati menikmati kontol Saiful pun jilbabnya tetap terpasang di kepalanya. Saiful semakin terangsang melihat istrinya. Dan Aswati pun semakin berani dengan menjilati kantung telurnya hingga ke lubang pantat Saiful.

“Uuuuh sayaaang enaaak bangeeet aaaaah aaaah kamu jadi nakal sekarang, aaaah aaah enak sayaaaang” Saiful kelonjotan menikmati serangan dari lidah Aswati.

Aswati terus memberikan service mulut yang ia ketahui dan ia terapkan ke suaminya. “Enak sayang? Tititnya udah basah nih hehe mmmhhh sssllrpp sssllrrp” celotehnya dan kembali memberikan oral lagi.

“Enak banget sayaang uuuh ssshh ssshhh” desah Saiful.

Aswati pun mengocok kontol Saiful dengan jilbabnya yang berbahan lembut itu hingga membuat Saiful makin kelonjotan merasakannya.

Setelah dirasanya cukup Aswati pun melepas semua pakaian yang ia kenakan hingga menyisakan jilbab kuning dikepalanya. Saiful yang melihat istrinya telanjang dihadapannya ikut melepas kaos yang ia kenakan. Detik berikutnya Aswati memberikan ciuman pada bibir Saiful. Mereka tampak sangat romantis melakukan ciuman. Saiful memperlakukan Aswati dengan sangat lembut.

“Kamu bener2 bikin aku jatuh cinta sayang mmmmh mmmhh” ucap Saiful disela2 ciuman mereka. Aswati pun membalas dengan sebuah senyuman manis. Sementara tangan Aswati terus mengocok kontol Saiful yang telah tegak menjulang.

Saiful tak tahan jika hanya berdiam diri menikmati serangan yang dilancarkan oleh istrinya. Tangannya dengan sigap memberikan remasan lembut pada toket Aswati hingga membuat Aswati seakan terbang melayang merasakan perlakuan Saiful.

“Mmmh sayaaang teruuus aaaaah aaahh aaaauwh isep pentilnya saayaaaang aaaah” desah Aswati

Saiful langsung melumat toket istrinya, hingga pentil imut berwarna coklat itu mencuat menegang seakan ingin merasakan kelembutan hisapan Saiful. Aswati merasakan sensasi luar biasa dari hisapan yang dilakukan Saiful pada putingnya.

“Saayyyaaaang geliii bangeeet uuuh iseep teruus sayaaang” desah Aswati. Tangan Saiful terus turun hingga ke pantat Aswati dan meremas pantat Aswati yang indah membulat kencang dan mulus. Cukup lama Saiful menikmati tubuh Aswati tanpa penetrasi tapi karena tubuh Aswati yang terlalu sensitif menerima rangsangan dari Saiful hingga Aswati dapat merasakan puncak orgasme.
“Aaaaaaaarggghh sayaaang akuuu nyampeeeeee aaaaah aaah” erangnya saat orgasme.
“Wah kamu baru diisep gitu udah keluar sayaang” kata Saiful.
“Aku gak tahan sayaaang, gelii banget jadi gak tahaan. Lagian kamu semangat banget ngisepnya” kata Aswati.
“Siapa yang gak semangat kalo ngeliat pentil kayak gini sayaaang mmmh mmmh” kata Saiful diikuti dengan menghisap pentil Aswati.
“Aaaauwh udah sayaaang gantian, kamu belum keluar kan” kata Aswati.
“Lanjutin di kamar aja kalo gitu, yuk” ajak Saiful yang ditanggapi dengan sebuah anggukan dan sebuah senyuman manis yang menghiasi wajah cantiknya. Lalu Saiful menggendong istrinya ke arah kamar pribadi mereka.

Di kamar itu Saiful lalu merebahkan tubuh Aswati di ranjang besar mereka. Dan kini Aswati yang pasrah menikmati serangan Saiful, setelah orgasme tadi tubuhnya menjadi lemas. Saiful kini mulai menjilati memek istrinya yang bersih terawat dan gundul tanpa bulu. Aswati kelonjotan menikmati jilatan sang suami “aaaah sayaaaang teruuus uuuuh jilat sayaaang aaah enaakhh” erangnya yang terdengar semakin keras. Sementara Aswati meremasi toketnya sendiri dan memainkan puttingnya. Saiful lalu merubah posisinya menjadi saling menjilati kemaluan masing2. Aswati yang melihat kontol Saiful ada di depannya langsung memasukkannya ke mulutnya dan menghisapi dengan kuat.

“Aaaauwh enaaak sayaaang jilat memek aku sayaaang uuuuh iyaaa disituuuh uuuuh enaaak sayaang” desah Aswati.

Puas melihat memek istrinya yang sudah mulai basah mengkilap Saiful memposisikan dirinya di antara paha Aswati yang telah dibuka lebar. Aswati pun bersiap menyambut kontol sang suami masuk ke memeknya “aaah masukin sayaaang, aku siaaap mmmmmh” erang Aswati. Detik berikutnya kontol Saiful melesat masuk membelah memek Aswati tanpa hambatan apapun. Saiful merasakan jepitan memek Aswati yang kencang dan licin disertai ludahnya yang sebelumnya ia jilati.

“Kamu cantik sayaaang, apalagi kalo lagi kayak gini aaaah” puji Saiful melihat istrinya menikmati tusukan kontol Saiful.
“Aaauwh uuuh uuuhh mmmmh kamu nakaal ihh aaaah enaaak sayaaang” desah Aswati.

Aswati terus menikmati setiap tusukan dan sensasi yang ditimbulkan dari setiap gesekan di dalam memeknya. Sementara Saiful mulai meningkatkan tempo tusukannya.

“Aaah iyaaa sayaang yang kenceeeng uuuh nikmaaat aaaauwh aaaaah aah ssssh enak bangeet” desah Aswati.

Detik berikutnya Saiful sudah berada di bawah sedangkan Aswati mulai memasukkan kontol Saiful ke memeknya.

“Mmmh saaayaaang enaaak uuuh” erang Aswati saat kontol itu masuk.
“Goyang sayaang, uuuhhh enaak” desah Saiful.

Aswati bak wanita yang sedang menaiki kuda pacu yang sedang berlomba, tapi bedanya Aswati berlomba menggapai puncak kenikmatan. Jilbab Aswati yang ada dikepalanya mulai basah terkena keringat birahinya.

“Aaaauwh saayaaaang kamu seksiii bangeet uuuhh uuhh uuuhh” celoteh Saiful. Aswati tidak menanggapi komentar suaminya dan terus menggenjot kontol sang suami.

Saiful meremasi toket Aswati yang bergoyang mengikuti irama hentakan genjotannya. “Sayaang aku gak tahaaan mauu keluaar aaah aah aaah” desah Aswati.

“Keluarin ajaaa sayaaang uuuh enaak bangeeet memek kamuu” kata Saiful

Beberapa detik kemudian Saiful melihat tubuh istrinya mulai menegang diikuti hentakan orgasmenya srrrrr sssrrrrr sssrrrrr “akuuu nyampeee sayang mmmmh mmhh” kata Aswati.

“Enak yah sayang? Sampe kayak gitu orgasmenya” tanya Saiful.
“Iyaa sayang aaaah akuuu capek sayaang uuh tapi kamu belum keluar yah?” Kata Aswati dan disertai goyangan yang masih ia lakukan, seakan Aswati tak ingin kehilangan rasa kenikmatan yang berada di memeknya.
“Gapapa sayang, kita istirahat bentar nanti lanjut lagi” Saiful memang selalu pengertian bagaimana kondisi istrinya. Dia tidak ingin egois menikmati indahnya bercinta sendirian.
“Ak masi kuat kok sayang, ayo lanjut lagi” ajak Aswati

Tanpa banyak bicara Aswati langsung memposisikan dirinya dengan menungging di sebelah Saiful. Saiful yang melihat itu segera bangun dan paham apa yang diinginkan istrinya. Dan blees… kontol Saiful pun masuk ke dalam memek Aswati.

Aswati yang sudah lelah hanya pasrah menerima tusukan kontol Saiful yang kian lama kian kencang.

“Aaaauh saayaaang pelaan2 aaaah aaaah aaah enaak aaah” erang Aswati.
“Mmmh enak sayang, memek kamu bikin aku ketagihan” kata Saiful

Saiful terus memompa memek Aswati dan meremasi pantatnya yang membulat kencang. Tusukan Saiful semakin gencar dilakukan hingga membuat erangan Aswati semakin keras tak kuasa menahan nikmat.

“Aaaah sayaaang pelan2 akuu bisaa keluaar lagii nantii aaah aaah aaah aaah” desah Aswati.

Jeritan erangan Aswati semakin membakar birahi Saiful. Ia sangat suka mendengar erangan istrinya yang keras.

“Saaayyyaaang aku mauu keluar lagii aaah aaah” erang Aswati.
“Tahan sayaang akuu jugaa mauu keluuaar uuuhh uuuuh uuh enak banget memek kamu” celoteh Saiful.

Dan mereka pun menegang bersamaan, crooot crrroooot crooot sperma Saiful mengalir deras ke dalam memek Aswati. “Aaaargh aaaarrgh enaaak sayang” erang Saiful yang juga merasakan siraman orgasme Aswati pada kontolnya. Aswati pun telungkup lemas setelah orgasmenya dan diikuti Saiful yang jatuh ke punggung Aswati. Dan mereka tertidur pulas setelah bercinta hebat.

Keesokan harinya setelah menjalani rutinitas kesehariannya seperti biasa mereka berkumpul di ruang tengah sembari menonton serial televisi. “Gimana sayang? Bisa cuti kah minggu ini?” Tanya Saiful.

“Tadi aku udah bicara sama atasan aku sayang hasilnya di bolehin sayang hehehe jadi kita bisa honey moon minggu ini” jelas Aswati dengan penuh semangat.

Setelah obrolan tentang rencana bulan madu mereka pada akhir minggu. Mereka melanjutkan dengan bercinta. Saiful memang memiliki hasrat birahi yang sangat tinggi. Apalagi jika melihat Aswati sang istri birahinya pasti tidak akan pernah surut selama berada disamping Aswati. Beruntung bagi Aswati dia memiliki suami yang dapat memuaskan aktivitas seksnya.

Di akhir minggu saat yang sudah ditentukan untuk bulan madu mereka dalam perjalanan menuju lokasi tempat wisata di selatan pulau jawa timur. Tempat wisata ini berupa sebuah pulau dengan keindahan bawah laut yang menjanjikan. Belum banyak wisatawan yang tau tempat ini. Hanya beberapa penduduk yang menetap tinggal di pulau ini. Sebagian besar pulau ini masih ditumbuhi hutan.

Setiba di pulau dan menginap di sebuah motel di pulau itu, mereka berinisiatif untuk menaruh barang bawaan mereka dan beristirahat sejenak menikmati suasana sunset dari balik motel yang mereka tempati. Suasana romantis ini menambah kemesraan dan kehangatan hubungan mereka.

Keesokan harinya mereka sepakat berjalan dan berlayar dengan perahu nelayan menyusuri hutan bakau di pulau seberang. Mereka menyewa sebuah perahu nelayan untuk beberapa hari di pulau itu. Nelayan itu bernama Rahmat berusia 60 tahun yang merupakan penduduk asli pulau itu.

Selama perjalanan menyeberangi lautan ke pulau itu pasangan ini amat bersuka cita. sebab mereka lepas dari rutinitas membosankan dan hiruk pikuk kota. Kegiatan yang sangat menjenuhkan itu hilang setelah melihat suasana indah di tempat yang mereka gunakan untuk bulan madu.

“Wah kalian pasangan baru yah? Lengket banget pak..” kata pak Rahmat

Nelayan itu sebenarnya iri melihat kemesraan antara Saiful dan Aswati. Bagaimana tidak, faktor ekonomi lah yang menyebabkan pak Rahmat jarang pulang ke pulau jawa dimana istrinya berada di kampung.

Pak Rahmat di tempat wisata itu untuk mencari uang, pekerjaan sebagai nelayan hanyalah sebagai usaha sampingan disaat tempat wisata itu sepi oleh pengunjung. Dan efek dari istri yang berada jauh disana ini mengakibatkan pak Rahmat tidak ada tempat untuk melampiaskan nafsunya secara halal. Sering sekali pak Rahmat membayangkan dirinya sedang menyetubuhi pegawai tempat wisata disana tapi kesetiaannya pada istri membuat dia takut mengkhianati istrinya.

Mereka keasyikan menikmati perjalanan hingga tanpa mereka sadari cuacanya menjadi buruk. Angin kencang di laut itu membuat perahu mereka terombang ambing. Hingga muncullah gelombang besar dan “AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!” Teriakan mereka bertiga saat perahunya di hantam gelombang setinggi 5 meter yang menenggelamkan kapal mereka.

Aswati dan Saiful terpisah jauh dari perahu yang mereka tumpangi sedangkan perahu mereka masih ada dengan kondisi terbalik dan pak Rahmat tak jauh dari perahunya. Aswati yang masih shock melihat itu akhirnya pingsan dan hanyut. Beberapa lama kemudian Aswati dan pak Rahmat terdampar di pulau yang mereka tuju dalam kondisi pingsan.

Mereka tergeletak pingsan dan Pak Rahmat membangunkan Aswati dari pingsannya. Setelah sadar Aswati bersama Pak Rahmat berusaha mencari Saiful, mereka berharap Saiful juga terdampar di pulau itu. Mereka menyusuri pinggiran pulau dengan perasaan sedih dan kuatir.

Di tengah pencarian ia berharap menemui penduduk setempat yang menjaga pulau itu dan beberapa gubuk yang ada di sekitar pinggir pulau. Mereka menyusuri pulau itu memastikan Saiful juga terdampar di pulau itu.

Ngentot Dengan Aswati

Hingga malam menjelang mereka tetap tak menemukan Saiful. Pak Rahmat pun menyarankan Aswati untuk kembali ke pulau dan melapor pada pihak berwajib. Namun hujan turun dengan derasnya hingga mereka berdua basah kuyup. Malam itu dengan kekhawatiran Aswati, pak Rahmat berusaha menenangkan dan berteduh di salah satu gubuk warga.

Hingga esoknya hujan tetap tak berhenti dan mereka terjebak didalam pulau itu. Pak Rahmat berusaha mencari makanan apa saja yang bisa mereka makan agar bisa bertahan “makan dulu non, nanti kita cari suami non Aswati lagi. Sekarang non makan dulu biar gak sakit” ujar pak Rahmat yang sedikit iba melihat perasaan Aswati.

Hingga akhirnya di hari ke 7 mereka tetap terjebak di pulau yang ternyata tidak berpenghuni dan tetap berusaha mencari Saiful. Usaha mereka tak membuahkan hasil. Aswati amat simpati pada sikap dan pengorbanan nelayan itu, sedikit banyak pak Rahmat tetap berusaha membantunya mencari Saiful. Pak Rahmat pun berusaha membantu Aswati mencari suaminya sebab bagaimana  pun kejadian ini adalah tanggung jawabnya juga.

“Non Aswati kedinginan yah? Kok menggigil gitu” tanya pak Rahmat.
“Gak tau pak. Ini badan aku gak enak banget rasanya” jawab Aswati.

Ternyata pencarian suami Aswati ini membuat tubuhnya drop. Selain shock Aswati juga terus memikirkan keadaan Saiful suaminya yang entah ada dimana sekarang. Bahkan Aswati tidak tau apa Saiful masih selamat atau tidak.

“Saya cari obat tradisional dulu deh buat non. Daripada nanti kenapa napa non” tawar pak Rahmat.
“Iya pak, terima kasih. Maaf sudah terlalu banyak merepotkan bapak” kata Aswati.
“Gapapa non ini juga tanggung jawab bapak. Sekalian bapak cari bantuan mungkin ada orang yang datang ke pulau ini” kata pak Rahmat. “Saya tinggal dulu non” tambahnya

Pak Rahmat pun pergi mencari obat tradisional yang mungkin bisa digunakan untuk Aswati agar kondisinya lebih baik. Hampir setengah hari pak Rahmat meninggalkan Aswati di gubuk akhirnya ia kembali dengan sebuah ramuan.

“Ini non diminum dulu. Mungkin non bisa jadi enakan.” Kata pak Rahmat dengan memberikan ramuan itu.

Aswati benar2 tidak berpikir negatif karena selama ini pak Rahmat selalu berbaik hati padanya. Pak Rahmat sendiri ikhlas dengan senang hati membantu Aswati yang terkena musibah. Setelah meminum ramuan itu ternyata membuat efek ngantuk yang amat sangat pada Aswati.

“Yaudah non tidur aja, saya akan cari makanan buat non” kata pak Rahmat dan meninggalkan Aswati yang mulai tertidur.

Saat kembali dari mencari makanan pak Rahmat melihat Aswati yang masih tertidur pulas. Anehnya dia mulai tergoda saat melihat gundukan yang terlihat besar di dada Aswati. Pak Rahmat berusaha menghilangkan birahinya. Setelah menyiapkan makanan untuk Aswati, pak Rahmat membangunkan Aswati. Tetapi setelah berada disamping tubuh Aswati “aduuuh, cantik banget non Aswati. toketnya gede lagi, coba kalo istrinya kayak gini udah bapak entot tiap hari ini.” Gumamnya dalam hati.

Entah setan dari mana pak Rahmat meremas toket Aswati dengan lembut. “Mmmmh gede banget. Kenyel lagi” celoteh pak Rahmat. Pak Rahmat terus meremas dan meraba toket Aswati yang masih tertidur. Pak Rahmat semakin tidak bisa menahan lagi nafsunya dan mulai melepaskan semua pakaian yang ia kenakan. Pak Rahmat sudah tidak peduli lagi dengan kesetiaan yang selalu ia jaga untuk istrinya. Bahkan kondisi Aswati yang sedang kalut juga sudah tidak ia pikirkan lagi. Yang terpenting sekarang bagaimana memuaskan kontol kesayangannya yang sudah lama tidak merasakan memek wanita. Terlebih wanita seperti Aswati dapat memberikan imajinasi lebih selama mereka di pulau.

Setelah menelangi diri, pak Rahmat lalu mengocok kontolnya di dekat wajah cantik Aswati yang terbalut jilbab hitamnya. Sedangkan tangannya tak berhenti meremas dada Aswati. Pak Rahmat masih takut untuk berbuat lebih jauh.

“Aaah non Aswati cantik banget aaaah aaah aaaah aaah enaak” celoteh pak Rahmat.

Aswati mulai menggeliat saat pak Rahmat meremasnya dengan sedikit keras. Pak Rahmat menghentikan sebentar, khawatir Aswati tau apa yang ia perbuat. Aswati terjaga dari tidurnya saat dirasakannya ada yang meremasi toketnya. “PAK Rahmat, APA YANG BAPAK LA…mmmmh mmh mmmmh” teriaknya yang tertahan oleh sumpalan kontol pak Rahmat.

Pak Rahmat yang panik melihat Aswati terbangun langsung memasukkan kontolnya sedalam mungkin. Aswati yang tidak siap mendapat serangan itu langsung berontak dan memukul mukul tubuh pak Rahmat. Tapi apa daya Aswati sendiri masih lemas karena kondisinya sendiri sedang tidak fit jadi usahanya menjadi sia sia. Dan remasan pada toketnya pun semakin menjadi jadi.

“Maaf non, bapak bener2 gak tahan ngelihat tubuh non. Awalnya tadi bapak cuma mau mejuin wajah non Aswati. Tapi ternyata non sudah bangun duluan uuuh enaak banget sih mulut non” celotehnya. Aswati yang mendengar itu tak kuasa menahan air matanya. Ternyata pak Rahmat mempunyai sifat bejat yang selalu dipendam. Mendengar perkataan pak Rahmat Aswati hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya. Ia tak mau mendapatkan musibah lebih lagi.

“Non Aswati kalo mau teriak silahkan aja. Di pulau ini gak ada orang selain kita. Kalo mau lari silahkan toh non Aswati gak bisa keluar dari pulau ini. Jadi kalo mau selamat mending pasrah aja dan nikmati apa mau bapak. NGERTI!” Ancam pak Rahmat.

Akal sehat Aswati bekerja dan memang tak ada pilihan lain. Sudah seminggu lebih ia tak bisa keluar dari pulau ini. Aswati pun hanya mengangguk terpaksa menuruti kemauan pak Rahmat sambil terus menangis meratapi nasibnya yang selalu tidak pernah mengenakkan.

“Bagus. Non emang pinter” kata pak Rahmat sambil kembali memompa mulut wanita berjilbab ini. Aswati pun tak banyak melawan mendapat perlakuan seperti itu. Bahkan kini kaos lengan panjang itu mulai disingkap hingga menampakkan toket bulat dan putih itu. Pak Rahmat juga menyingkap bh putih dan membuat toketnya terbuka.

“Wah non bener bayangan pak Rahmat. Toketnya gede banget. Udah kenyel, bulet, kenceng, mulus, putih lagi. Sering di remes yah non? Berapa ukurannya?” Celoteh pak Rahmat.
“Mmmmh mmmmh mmmh” desah Aswati tertahan kontol pak Rahmat.

Pak Rahmat terus meremas dan menarik2 puting Aswati sembari memompa kontolnya di mulut Aswati. Sampai pada beberapa saat kemudian pak Rahmat menghentikan kegiatannya dan mengeluarkan kontolnya yang berwarna hitam dari mulut Aswati.

“Sekarang non Aswati yang pilih mau bapak perkosa atau non yang mau menawarkan diri ke bapak buat dientot” kata pak Rahmat.
“Ja.. jangaan pak… jangan permalukan saya pak.. Aswati mohoon.. Aswati gak mau” jawabnya sambil menangis.

Tapi jawaban itu dianggap bahwa dirinya memilih untuk diperkosa. “Hhmmm jadi non lebih milih diperkosa? Baiklah” kata Rahmat

“Ja..jangan aaaah ampun pak lepasin Aswati pak aaaah aaah” desah Aswati saat pak Rahmat menduduki dadanya dan menempatkan kontolnya di belahan toketnya. Aswati memalingkan wajahnya, ia tak mau melihat pak Rahmat yang sedang mengerjai toketnya.
“Aaaauwh non Aswati emang mantep toketnya. Nanti bapak kawinin yah jadi istri bapak yang kedua biar bisa dipejuin tiap hari” celoteh pak Rahmat yang keenakan.

Dengan penuh semangat pak Rahmat menggesek2an di belahan toketnya bahkan sesekali kepala kontolnya menyentuh dagu Aswati. “Non buka celananya. Lepasin semua” perintah pak Rahmat.

Aswati pun dengan perlahan mulai melepaskan celana panjang jeans yang ia kenakan diikuti dengan celana dalam putihnya sehingga menampakkan memeknya. Baru kali ini Aswati memperlihatkan bagian2 tersembunyi dalam tubuhnya kepada orang lain. Sungguh beruntung pak Rahmat yang bisa memanfaatkan keadaan.

Pak Rahmat pun lalu turun ke daerah selangkangan Aswati. Disana pak Rahmat mulai menjilati memek Aswati hingga kelonjotan. “Aaaaah udaaah paakhh cukuup Aswatii gak mauuu aaaah aaaaah lepasin Aswati pak” erang Aswati.

Dan tiba2 tiga jari pak Rahmat masuk dengan paksa ke dalam memek Aswati. Aswati pun tersentak kaget merasakan memeknya yang seminggu belum pernah dimasuki kini tiba2 di rogoh oleh pak Rahmat. “Aaaaauh paaakhh aaah mmmh mmmmmh udaaaah pak” erang Aswati. Pak Rahmat tidak memperdulikan teriakan erangan Aswati. Ia terus berkonsentrasi dengan kegiatannya. Dan tak selang lama srrr ssrrrrr ssssrrrr Aswati orgasme hebat. “Aaaaaaaaaaarrgh Aswati nyampee pak” teriaknya. Orgasme yang telah lama ia rasakan kini ia dapatkan lagi. Sayangnya itu bukan dari suaminya tapi dari nelayan yang telah bernafsu memainkan memeknya. “Enak yah non? Sampai kayak gitu hehehehe” ejek pak Rahmat.

“Kalo mau cepet entot aku pak. Sini kalo kontol bapak kuat” tantang Aswati.

Aswati seakan sudah lupa siapa dirinya. Tapi ia berpikir tak ada gunanya melawan di tempat seperti ini. Lebih baik ia selesaikan nafsu pak Rahmat agar semuanya cepat berakhir. Sedangkan pak Rahmat yang di tantang seperti itu tanpa banyak bicara langsung menusuk kontolnya dengan keras dan dalam.

“Aaaaaaarggh sakiiit aaaaah aaaaah aaaah pelan paaakh” teriaknya.

Aswati telah berubah menjadi liar. Kata2 kotor dan kasar yang ia lontarkan sungguh tidak seperti Aswati yang biasanya, yang selalu sopan dalam berbicara dan bersikap. “Nih non rasaain aaaah enaknya kontol bapak aaaaah aaah sssh uuuhh” komentar pak Rahmat.

Dengan kasar terus pak Rahmat pompa memek wanita berjilbab itu. Dengan segala posisi pak Rahmat peragakan. Dan sudah berulang kali pula Aswati mencapai orgasme. Tapi pak Rahmat belum juga menunjukkan tanda2 akan klimaks. Pak Rahmat meminta Aswati untuk menungging. Aswati sendiri telah kehabisan tenaga meladeni nafsu pak Rahmat.

“Aaaah aaaaah enak banget memeknya non aaaah ahh enak kan di kontolin bapak?” Celoteh pak Rahmat.
“Aaaaah aaah ssssh ssssh aaaah aaah” Aswati hanya bisa mendesah.

Tiba2 untuk kesekian kalinya Aswati mulai menegang lagi, jepitan memeknya semakin erat menjepit kontol pak Rahmat. Dan sssrrrr ssssrrrrr ssssr Aswati kembali lemas setelah orgasme dan akhirnya pingsan kehabisan tenaga.

Sementara pak Rahmat yang akan mencapai klimaks itu terus menggenjot memek Aswati dan crroooot crrooot crrrooot sperma pak Rahmat mengalir deras ke dalam rahim Aswati. Dan malam itu pak Rahmat menjadikan Aswati sebagai pemuas nafsunya. Pak Rahmat terus menggenjot Aswati dan menyemprotkan spermanya ke toket, perut, punggung, wajah bahkan hingga ke jilbab Aswati.

Pagi harinya Aswati terbangun dari pingsan dan merasakan badannya seperti remuk tanpa tulang. Saat ia membuka mata dia melihat pak Rahmat tertidur kelelahan disampingnya dengan kontolnya yang masih menancap di memeknya. Dan ia melihat di tubuhnya penuh dengan sperma pak Rahmat.

Hingga akhirnya Aswati pun menerima Pak Rahmat yang terus memberinya kehangatan disaat jiwanya sedang bimbang kehilangan Saiful sang suami. Pak Rahmat pun terus memberi kehangatan ragawi dan memberikan kepuasan batin yang tidak di dapatkan Aswati dari suaminya.

Hingga akhirnya suaminya memang di nyatakan hilang dan Aswati pun menetap di pulau itu dan hidup bersama pak Rahmat. Menjalani kehidupan yang berbeda.

 

Baca juga : Cerita Selingkuhku Karena Suamiku Jauh

Bagikan ke yang lainnya
Telegram
Tutup
Tutup