Lensa69

Pelajaran Sex Dari Tante Reni Yang Semok

 

Pelajaran Sex Dari Tante Reni Yang Semokk

Dari kecil aku tinggal bersama nenekku, dan bersama nenekku tinggal dengan om-om dan tante-tanteku (anak-anak dari nenekku). Omku yang ketiga menikah dengan seorang wanita yang bernama Reni yang kupanggil dengan sebutan Tante Reni .

Tante Reni orangnya cantik, wajah dan tubuhnya cukup sexy dan orangnya mudah bergaul, terutama denganku.

Oh ya, namaku adalah Bayu, masih sekolah di SMA waktu itu. Semula omku tersebut tinggal bersama kami, dan aku yang saat itu sedang menikmati masa remaja kira-kira umur 16 tahun sering melihat Tante Reni bercumbu dengan suaminya, dan kadang-kadang di depanku Tante Reni mengusap penis omku, sebut saja Om Wahyu. Batang kemaluanku yang saat itu sedang remaja-remajanya langsung menjadi tegang, dan setelah itu aku melakukan onani membayangkan sedang bersetubuh dengan Tante Reni.

Setelah mereka menikah 1 tahun, akhirnya mereka pindah dari tempat nenek kami dan membeli rumah sendiri yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumah nenek kami. Kalau Tante Reni hendak pergi, biasanya dia memanggilku untuk menjaga rumahnya, takut ada maling. Suatu hari aku dipanggil oleh Tante Reni untuk menjaga rumahnya.

Ketika aku datang, dia sedang ada di kamar dan memanggilku, “Bayu, masuk ke kamar..!” teriaknya.

“Ya Tante..” jawabku.

Ternyata di dalam kamar, tante sedang memakai BH dan celana dalam saja, aku disuruh mengaitkan tali BH-nya. Dengan tangan gemetaran aku mengaitkan BH-nya. Rupanya Tante Reni tahu aku gemetaran.

Dia bertanya, “Kenapa Bayu gemetaran..?”

“Enggak Tante,” jawabku.

Tapi tante cepat tanggap, dipeluknya tubuhku dan diciumnya bibirku sambil berkata, “Bayu, Tante ada perlu mau pergi dulu, ini Tante kasih pendahuluan dulu, nanti kalau Tante pulang, Tante akan berikan yang lebih nikmat.”

“Ya Tante.” jawabku.

Kepalaku terasa pusing, baru pertama kali aku menyentuh bibir seorang wanita, apalagi wanita cantik seperti Tante Reni. Lalu aku ke kamar mandi melakukan onani sambil membayangkan tubuh Tante Reni.

Sekitar jam 3 sore, tante pulang dan aku menyambutnya dengan penuh harap. Tante Reni langsung masuk kamar, sedangkan aku menunggu di ruang tamu, kira-kira 10 menit kemudian, dia memanggil pembantunya dan disuruh ke supermarket untuk membeli sesuatu, jadi tinggalah di rumah hanya aku dan Tante Reni saja.

Setelah pembantunya pergi, Tante Reni menutup pintu dan menggandengku untuk masuk ke kamarnya.

Lalu Tante Reni berkata, “Bayu, seperti yang kujanjikan, aku akan meneruskan pendahuluan tadi.”

Aku diam saja, gemetar menahan nafsu.

Tiba-tiba Tante Reni mencium bibirku, dan berkata, “Balaslah Bayu, hisap bibirku..!”

Aku menghisapnya, dan terasa bibirnya sangat enak dan bau tubuhnya wangi, karena dia memakai parfum Avon yang merangsang, aku menjadi salah tingkah.

Tiba-tiba dia memegang batang kemaluanku, aku sangat kaget.

“Wah punyamu sudah tegang dan besar Bayu,” sahut Tante Reni.

Lalu Tante Reni berkata lagi, “Apakah kamu pernah berhubungan sex dengan wanita?”

Aku menjawab sambil gemetar, “Jangankan berhubungan sex, mencium wanita saja baru kali ini.”

Tante Reni tersenyum dan berkata, “Hari ini Tante akan ajarkan cara berhubungan sex dengan seorang wanita.”

Lalu Tante Reni membuka bajunya sehingga telanjang bulat, lalu dipegangnya tanganku dan dibawanya ke buah dadanya yang cukup besar

Sambil gemetaran aku memegang buah dadanya dan memegang putingnya.

Tante Reni mendesis merasakan kenikmatan usapanku dan berkata, “Terus Bayu.., terus..!”

Lalu dengan memberanikan diri aku mencium putingnya, dan Tante Reni bertambah mendesis. Dibukanya celana pendekku dan CD-ku, sehingga aku juga menjadi telanjang bulat sepertinya. Penisku dielus-elusnya sambil berkata, “Bayu, punyamu besar amat, lebih besar dari punya Om Wahyu.”

Setelah puas menghisap puting buah dada tante, aku mencium pusarnya, dan akhirnya sampai di vaginanya.

“Ayo Bayu, cepat hisap punyaku..!”

Aku memberanikan diri mencium kemaluannya dan menjilat-jilat dalamnya, sedangkan tante tambah mendesis.

Tante berkata, “Sabar Bayu, Tante kepingin mencium punya Bayu dulu.”

Lalu dia membaringkanku di tempat tidur dan mulai mencium biji kemaluanku dan menghisap penisku perlahan-lahan. Serasa dunia ini melayang, alangkah nikmatnya, baru pertama kali batang kemaluanku dihisap oleh seorang wanita cantik, apalagi oleh Tante Reni yg sangat cantik.

Penisku semakin membesar, dan rasanya seperti mau kencing, tetapi rasanya sangat nikmat, ada yang mau keluar dari kemaluanku.

Aku menjerit, “Tante, Tante.., lepas dulu, aku mau kencing dulu.”

Tetapi rupanya tante sudah tahu apa yang mau keluar dari kemaluanku, malah dia semakin kuat menghisap penisku. Akhirnya meletuslah dan keluarlah air maniku, dengan mesranya Tante Reni menghisap air maniku dan menjilat-jilat penisku sampai bersih air maniku.

Batang kemaluanku terkulai lemah, tetapi nafsuku masih terasa di kepalaku.

Lalu tante berkata, “Tenang Bayu, ini baru tahap awal, istirahat dahulu.”

Aku diberi minum coca-cola, setelah itu kami berciuman kembali sambil tiduran. Tanpa kusadari kemaluanku sudah membesar lagi dan kembali aku menghisap buah dadanya.

“Tante.., aku sayang Tante.”

Lalu tante berkata, “Ya Bayu, Tante juga sayang Bayu.”

Lalu aku menjilat vagina tante sampai ke dalam-dalamnya dan tante menjerit kemanjaan.

“Ayo Bayyuuu.., kita mulai pelajaran sex-nya..!”

Pelajaran Sex Dari Tante Reni Yang Semokk

Penisku yang sudah tegang dimasuukkan ke dalam liang kemaluan Tante Reni yang sudah licin karena air vaginanya.

Perlahan-lahan batang kemaluanku amblas ke dalam lubang kemaluan tante, dan tante mulai menggoyang-goyangkan pantatnya. Aduh terasa nikmatnya, dan kembali kami berciuman dengan mesranya.

Lalu aku berkata kepada Tante Reni, “Tante.., kalau tahu begini nikmatnya kenapa enggak dulu-dulu Tante ajak Bayu bersetubuh dengan Tante..?”

Tante hanya tersenyum manis. Terasa penisku semakin mengembang di dalam vagina Tante Reni, tante semakin mendesis.

Tante mengoyang-goyangkan pantatnya sambil berkata, “Bayu.., Tante kepengen keluar nih..!”

Kujawab, “Keluarin saja Tante, biar Tante merasa nikmat..!”

Tidak lama kemudian tante menjerit histeris karena orgasme dan mengeluarkan air kemaluannya, penisku masih tegang rasanya.

Dengan lembut aku mencium tante dan berkata, “Tante sabar ya, Bayu masih enak nih..,”

Kemudian aku semakin memperkuat tekanan batangku ke liang tante, sehingga tidak lama setelah itu aku memuncratkan air maniku di dalam vagina Tante Reni bersamaan dengan keluarnya cairan tante untuk kedua kalinya. Terasa tubuh ini menjadi lemas, kami tetap berpelukan dan berciuman. Setelah istirahat sebentar, kami mandi bersama saling menyabuni tubuh kami masing-masing, dan kami berjani untuk melakukannya lagi dilain waktu.

Setelah peristiwa itu, setiap malam aku selalu terkenang akan vagina Tante Reni, sehingga rasanya aku ingin tidur bersama Tante Reni, tetapi bagaimana dengan Om Wahyu. Rupanya nasib baik masih menemaniku, tiba-tiba saja Om Wahyu dipindahkan tugasnya ke Bandung, dan untuk sementara Tante Reni tidak dapat ikut karena Om Wahyu tidurnya di mess. Sambil mencari kontrakan rumah, Tante Reni tinggal di Jakarta, tetapi setiap Sabtu malam Om Wahyu pulang ke Jakarta.

Atas permintaan Tante Reni, setiap malam aku menemaninya, aku harus sudah ada di rumah Tante Reni jam 8 malam. Untuk tidur malam, aku disiapkan sebuah kamar kosong, tapi untuk kamuflase saja, sebab setelah pembantunya tidur aku pindah ke kamar Tante Reni. Tentunya Tante Reni sudah siap menyambutku dengan pelukan mesranya, dan kami bercumbu sepanjang malam dengan nikmatnya dan mesranya. Kalau waktu pertama kali aku hanya menghisap kemaluannya, sekarang kami sudah saling menghisap atau gaya 69. Lubang kemaluan Tante Reni sudah puas kuciumi, bahkan sekarang bukan saja lubang vagina, tetapi juga lubang anus, rasanya nikmat menghisapi lubang-lubang tante. Penisku juga dihisap tante dengan ketatnya dan terasa ngilu ketika lubang kencingku dihisap Tante Reni, tapi nikmat.

Setelah kami saling menghisap, akhirnya barulah kami saling memasukkan kemaluan kami, dan kali ini tante berada di atasku. Batang kemaluanku yang sudah tegang dan berdiri tegak Bayuukkan ke kemaluan tante, aduh nikmatnya. Lalu aku menghisap buah dada tante sambil menggoyang-goyangkan pantatku. Kira-kira sepuluh menit, tante mengeluarkan air maninya sambil menjerit nikmat, namun aku belum mengeluarkan air maniku. Lalu aku bertukar posisi, sekarang tante di bawah, aku yang di atas. Karena tante sudah keluar, terasa mudah memasukkan kemaluanku ke dalam vagina tante, dan kembali kami berpacu dalam nafsu.

Sambil mencium bibir Tante Reni, aku berkata, “Tante… Tante.., kenapa sih lubang Tante enak banget, punyaku terasa dijepit-jepit lubang Tante yang lembut.”

Sambil tersenyum tante menjawab, “Bayu.., batang kamu juga enak, kalau dengan Om Wahyu Tante hanya bisa orgasme sekali, tetapi dengan kamu bisa berkali-kali.”

Kembali aku menekan batang penisku erat-erat ke liang kemaluan tante sambil mengoyang-goyangkan pantatku, dan akhirnya aku menjerit, “Tante.., Tante.., aku keluar..!”

Alangkah nikmat rasanya.

Perlahan-lahan aku mengeluarkan batang kemaluanku dari liang senggama tante. Setelah itu kembali kami berciuman dan tidur sambil berpelukan sampai pagi. Ketika bagun pagi-pagi aku kaget, karena aku tahu di sampingku ada Tante Reni yang tidak memakai apa-apa, nafsuku timbul kembali. Kubangunkan Tante Ciindy dan kembali kami bersetubuh dengan nikmatnya, dan akhirnya kami mandi bersama-sama.

Cerita Sex Lainnya : Perselingkuhan Saat Perjalanan Dinas Yang Tak Terlupakan

Selama hampir 1 bulan lamanya kami seperti sepasang suami istri yang sedang berbulan madu, kecuali hari Sabtu dan Minggu dimana Om Wahyu pulang. Pengalaman ini tidak akan terlupakan seumur hidupku, walaupun sekarang aku sudah beristri dan mempunyai 2 orang anak. Kadang-kadang Tante Reni masih mengajak aku bersetubuh di hotel. Tetapi sejak aku beristri, perhatianku kepadanya agak berkurang, lagipula usia Tante Reni sudah bertambah tua.

Bagikan ke yang lainnya
Telegram
Tutup
Tutup